Nasi Pecel

Di tengah hiruk-pikuk kota yang tak pernah sepi, di sepanjang jalan Hasanuddin yang ramai dan tepat di depan gedung Pancasila yang megah, terletak sebuah tempat sederhana namun penuh sejarah: warung nasi pecel Mak Ya. Warung ini bukan sekadar tempat makan, tetapi merupakan saksi bisu berbagai perubahan zaman, sebuah tempat di mana cita rasa dan dedikasi berkumpul dalam harmoni yang indah.

Nama warung ini diambil dari nama pemiliknya, Bu Jumayah, yang lebih dikenal dengan panggilan akrab Mak Ya. Bu Jumayah memulai perjalanan kulinernya lebih dari tiga dekade yang lalu, dengan semangat dan tekad yang membara. Meski usahanya penuh liku dan sering berpindah tempat, kecintaannya pada dunia kuliner dan komitmennya untuk menyajikan hidangan lezat tak pernah pudar. Dalam setiap langkah, Bu Jumayah mengukir kisah tentang ketahanan dan dedikasi yang tiada tara.

Saat ini, Bu Jumayah menyewa lahan sederhana untuk tempat berjualan yang terasa hangat dan nyaman. Di sinilah dia menyajikan dua hidangan andalannya yang telah menjadi legenda di kalangan pecinta kuliner: nasi pecel dan nasi rawon. Warung ini mungkin tidak menawarkan layanan penjualan secara online, tetapi pelanggan setianya selalu datang berbondong-bondong, mencari cita rasa autentik yang telah dikenal luas dan dijamin memanjakan lidah mereka.

Nasi pecel adalah salah satu sajian khas Jawa Timur yang dihidangkan dengan penuh cinta dan keahlian. Proses pembuatan nasi pecel dimulai dengan menyiapkan bumbu pecel yang terdiri dari kacang tanah yang telah disangrai dan dihaluskan. Bumbu ini dicampur dengan rempah-rempah seperti cabai, bawang putih, dan terasi, kemudian dimasak dengan sedikit air hingga membentuk saus kental yang kaya rasa dan aroma. Di atas nasi putih yang pulen, Bu Jumayah menambahkan aneka sayuran segar seperti kangkung, tauge, dan bayam yang telah direbus sempurna. Hidangan ini ditambah dengan taburan kerupuk renyah dan tempe atau tahu goreng, menciptakan kombinasi rasa yang sangat memuaskan.

Di samping nasi pecel, nasi rawon adalah menu unggulan lainnya yang tak kalah menggugah selera. Rawon merupakan sup daging sapi yang dimasak dengan bumbu kluwek, memberikan warna hitam pekat dan rasa khas yang mendalam. Proses pembuatan nasi rawon dimulai dengan memotong daging sapi menjadi potongan kecil dan memasaknya dalam kuah yang kaya akan rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, serta kluwek yang dihaluskan. Selama proses memasak, bumbu-bumbu ini meresap ke dalam daging, menghasilkan kuah yang lezat dan gurih. Nasi putih hangat disajikan bersama rawon, disertai pelengkap seperti tauge, daun bawang, dan kerupuk yang menambah kelezatan hidangan.

Di warung nasi pecel Mak Ya, setiap suapan makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang cerita dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Dalam setiap hidangan, Bu Jumayah tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga mencurahkan rasa cinta dan dedikasi yang telah menemani perjalanan usahanya selama lebih dari tiga dekade. Warung kecil ini berdiri kokoh di depan gedung Pancasila, mengundang setiap orang untuk menikmati cita rasa yang tak lekang oleh waktu. Sebuah tempat di mana setiap pelanggan tidak hanya mendapatkan makanan yang lezat, tetapi juga merasakan kehangatan dan keramah-tamahan yang telah menjadi ciri khas warung ini.

About karanganyar

Check Also

Es Agogo

Di sebuah sudut kota Pasuruan yang tenang, ada seorang pria bernama Pak Zainuri yang telah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *