PETIS TAMBAR RASA UDANG CAP MATAHARI: UMKM KARANGANYAR KOTA PASURUAN

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi petis tambar di Kelurahan Karang Anyar, tepatnya di RW. 04 RT. 04, merupakan contoh nyata dari bagaimana tradisi dan usaha lokal mampu bertahan dan berkembang di tengah arus modernisasi yang semakin kuat. UMKM ini tidak hanya sekadar menjadi sumber penghidupan bagi para pengelolanya, tetapi juga berperan penting dalam melestarikan warisan kuliner yang khas dan otentik dari daerah tersebut. Berdiri sejak tahun 1997, UMKM ini telah menghasilkan produk andalannya, yaitu Petis Rasa Udang Cap Matahari, yang telah dikenal luas dan mendapatkan tempat istimewa di hati para konsumen.

Sejak awal berdirinya, UMKM ini telah menunjukkan konsistensi dalam hal kualitas dan rasa, yang menjadi kunci utama dalam mempertahankan eksistensi di pasar yang semakin kompetitif. Proses produksi petis tambar ini dilakukan hampir setiap hari, kecuali pada hari Sabtu dan Minggu. Setiap hari produksi, UMKM ini mampu menghasilkan sekitar 183 kilogram petis tambar. Angka ini menunjukkan dedikasi yang tinggi dari para pekerja dan pengelola usaha dalam menjaga ritme produksi yang stabil untuk memenuhi permintaan pasar. Petis yang dihasilkan kemudian dikemas dalam ember dengan berat 9 kilogram per ember, dan setiap embernya dijual dengan harga Rp76.000. Harga ini sebanding dengan kualitas yang ditawarkan, mengingat petis ini memiliki daya tahan yang cukup lama, yaitu hingga enam bulan dari tanggal produksi.

Keistimewaan dari petis tambar ini terletak pada komposisi bahan-bahan yang digunakan, yang sama sekali tidak melibatkan air dalam proses pembuatannya. Bahan-bahan utama yang digunakan terdiri dari tepung gaplek, gula tebu, garam, dan babonan (terasi udang). Semua bahan ini kemudian diolah dengan menggunakan cara tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Proses memasak petis tambar dilakukan dengan menggunakan tungku tradisional yang dipanaskan dengan kayu bakar. Cara memasak tradisional ini tidak hanya memberikan cita rasa yang khas pada petis tambar, tetapi juga menjadikannya sebagai produk yang tetap otentik dan kaya akan nilai budaya lokal.

Proses produksi yang tradisional ini menunjukkan bahwa meskipun dunia industri telah berkembang pesat dengan berbagai inovasi teknologi, ada nilai-nilai tertentu yang tetap dipertahankan untuk menjaga kualitas dan keaslian produk. Dalam hal ini, UMKM petis tambar di Karang Anyar telah berhasil mempertahankan proses produksi yang tradisional sebagai bagian dari identitas produk mereka. Ini merupakan salah satu alasan mengapa petis tambar Rasa Udang Cap Matahari ini begitu diminati dan memiliki pasar yang luas.

Pemasaran petis tambar ini juga menunjukkan jangkauan yang cukup luas, mencakup wilayah dari Probolinggo hingga Ngoro Mojokerto. Ini membuktikan bahwa petis tambar Rasa Udang Cap Matahari telah berhasil menarik minat konsumen di berbagai daerah, berkat kualitasnya yang terjaga dan cita rasa yang khas. Tidak hanya itu, pemasaran yang luas ini juga menunjukkan bahwa produk lokal dapat bersaing dan diterima dengan baik di pasar yang lebih luas, selama kualitas dan keunikan produk tersebut tetap dipertahankan.

Dalam konteks yang lebih luas, UMKM ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Keberadaan usaha ini tidak hanya membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk menjaga kelestarian budaya lokal. Proses produksi yang melibatkan cara-cara tradisional ini mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya melestarikan warisan budaya, sekaligus menunjukkan bahwa kearifan lokal dapat menjadi kekuatan yang signifikan dalam menghadapi tantangan zaman.

Secara keseluruhan, UMKM petis tambar di Kelurahan Karang Anyar ini merupakan contoh sukses dari bagaimana usaha kecil dengan modal tradisi dan kearifan lokal mampu bertahan dan berkembang di era modern. Dengan dedikasi yang tinggi, konsistensi dalam menjaga kualitas, serta keunikan dalam proses produksinya, petis tambar Rasa Udang Cap Matahari telah menjadi produk yang tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya lokal yang patut dibanggakan. Melalui usaha ini, nilai-nilai tradisional dan warisan kuliner lokal terus hidup dan berkembang, memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian serta kebudayaan masyarakat setempat.

About karanganyar

Check Also

Es Agogo

Di sebuah sudut kota Pasuruan yang tenang, ada seorang pria bernama Pak Zainuri yang telah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *