Pasuruan, 11 Agustus 2023 – Rumah Singa, sebuah bangunan bersejarah yang mengusung keunikan arsitektur Belanda-Cina, telah menjadi sorotan di Kelurahan Karanganyar, Kota Pasuruan. Bangunan ini memiliki akar sejarah yang kaya dan menarik, mencakup elemen-elemen budaya dan tradisi yang memancarkan pesona dari masa lalu.
Rumah Singa, yang mulai berdiri pada kurun waktu kurang lebih tahun 1800-an, berasal dari pemilik awalnya, seorang saudagar kaya bermarga Tan dari komunitas Cina di Pasuruan. Setelah menikah dengan seorang pria dari marga Kweek, tradisi keluarga Cina mengikuti garis keturunan dari pihak laki-laki, sehingga pemilik aslinya lebih dikenal dengan marga Kweek dan nama Kwee Sik Poo.
Bangunan Rumah Singa ini memukau dengan perpaduan arsitektur yang mencerminkan sentuhan Belanda dan Cina. Bangunan kuno ini menyajikan bentuk bangunan yang mengingatkan pada desain Belanda, dengan atap bergaya Cina yang dihiasi dengan ornamen khas. Keunikan ini memberikan nuansa eksotis yang jarang ditemukan di bangunan-bangunan sejenis.
Usia Rumah Singa yang hampir mencapai dua abad telah menjadikannya saksi bisu perkembangan sejarah dan budaya di daerah tersebut. Meskipun mengalami perubahan lingkungan seiring waktu, bangunan ini masih mempertahankan banyak ornamen dan detail asli yang menghidupkan kembali aura masa lalu. Rumah ini menjadi tempat yang tak hanya bersejarah, tetapi juga terus relevan dalam perkembangan budaya.
Dengan luas bangunan kurang lebih 1 hektar, Rumah Singa menawarkan area yang luas untuk berbagai aktivitas dan kegiatan. Bangunan ini tak hanya menjadi penanda sejarah yang menghormati akar budaya dan tradisi, tetapi juga tempat yang memancarkan inspirasi dan semangat untuk menjaga warisan berharga.
Kunjungan ke Rumah Singa atau melalui media seperti video akan membawa penonton untuk merasakan nilai-nilai sejarah dan budaya yang tercermin dalam arsitektur dan ornamen bangunan ini. Keberadaan Rumah Singa menjadi bukti nyata pentingnya merawat dan menjaga bangunan-bangunan bersejarah untuk memastikan bahwa warisan budaya tak tergoyahkan oleh waktu dan perubahan.